Posted in

The Jilbab Ban in PASKIBRAKA (The Holy Flag Raiser) Ibu Kota Nusantara 2024: A Critical Analysis of Gender Equality, Religious Freedom, and Public Policy | Atlantis Press

## Larangan Jilbab untuk Paskibraka IKN 2024: Sebuah Studi Kritis tentang Kesetaraan Gender, Kebebasan Beragama, dan Representasi Media

**Abstrak:** Proceeding Konferensi Internasional Ibn Khaldun ke-2 tentang Ilmu Terapan dan Sosial (IICASS 2024) menyoroti isu krusial terkait kesetaraan gender dan kebebasan beragama dalam konteks larangan penggunaan jilbab bagi pasukan Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Larangan ini mencerminkan konflik antara kebijakan publik, norma budaya, dan hak asasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak larangan tersebut terhadap hak-hak perempuan Muslim dan bagaimana representasi kebijakan ini memengaruhi pemahaman publik tentang kesetaraan gender dan kebebasan beragama. Penelitian ini menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks budaya dan agama dalam merumuskan kebijakan publik yang adil dan inklusif.

**Pendahuluan:** Perdebatan seputar larangan jilbab untuk Paskibraka IKN 2024 telah memicu perbincangan publik yang luas. Keputusan ini memunculkan pertanyaan mendasar tentang bagaimana negara menyeimbangkan kepentingan nasional dengan hak-hak individu, khususnya hak perempuan Muslim untuk berekspresi secara religius. Penelitian ini menganalisis kebijakan tersebut melalui lensa kritis, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap konstruksi sosial gender, representasi media, dan pemahaman publik mengenai kebebasan beragama di Indonesia.

**Kerangka Teoritis dan Metodologi:** Penelitian ini berlandaskan teori Kritik Representasi Budaya dan Problem Relativisme Budaya, seperti yang diuraikan Lila Abu-Lughod dalam artikelnya “Do Muslim Women Really Need Saving?”. Dengan menggunakan paradigma kritis dan pendekatan Islam, Feminisme, dan Media, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ketidakadilan dalam kebijakan publik dan representasi media terkait larangan jilbab tersebut. Metode penelitian kualitatif dengan analisis wacana digunakan untuk menganalisis bagaimana media, kebijakan, dan literatur merepresentasikan isu ini dan bagaimana wacana tersebut memengaruhi persepsi publik dan kebijakan. Analisis difokuskan pada narasi yang dibangun, framing yang digunakan, dan bagaimana hal tersebut berkontribusi pada pemahaman (atau salah paham) tentang kesetaraan gender dan kebebasan beragama.

**Temuan dan Pembahasan:** Analisis data menunjukkan bahwa larangan jilbab untuk Paskibraka IKN 2024 bukan hanya membatasi kebebasan beragama, tetapi juga memperkuat stereotip negatif terhadap perempuan Muslim di masyarakat. Representasi media yang beragam, mulai dari pemberitaan yang mendukung hingga yang kritis, turut membentuk persepsi publik. Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana bahasa dan citra yang digunakan dalam media massa dan pernyataan resmi dapat memperkuat atau menantang norma-norma patriarkal dan diskriminatif. Lebih lanjut, penelitian ini menelaah bagaimana larangan tersebut berpotensi menghambat partisipasi perempuan Muslim dalam ruang publik dan kesempatan untuk berkontribusi bagi bangsa.

**Kesimpulan dan Rekomendasi:** Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan publik haruslah menghormati pluralitas budaya dan mendukung kesetaraan gender dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Larangan jilbab untuk Paskibraka IKN 2024 menunjukkan perlunya dialog yang lebih inklusif antara pemerintah, masyarakat sipil, dan kelompok-kelompok agama dalam merumuskan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi seluruh warga negara. Rekomendasi penelitian ini meliputi pentingnya edukasi publik untuk meningkatkan pemahaman tentang kesetaraan gender dan kebebasan beragama, serta perlunya revisi kebijakan yang diskriminatif untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan setara bagi semua warga negara.

**Kata Kunci:** Jilbab, Paskibraka, IKN, Kesetaraan Gender, Kebebasan Beragama, Representasi Media, Analisis Wacana, Kebijakan Publik, Indonesia, Feminisme Islam, Relativisme Budaya.

**Download Artikel (PDF):** [Tambahkan link PDF di sini]

**Tentang Atlantis Press:** Atlantis Press – kini bagian dari Springer Nature – merupakan penerbit profesional untuk prosiding ilmiah, jurnal, dan buku teknik dan kedokteran (STM). Kami menawarkan layanan kelas dunia, waktu penyelesaian yang cepat, dan komunikasi yang personal. Prosiding dan jurnal di platform kami bersifat Open Access dan menghasilkan jutaan unduhan setiap bulannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *